- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Dua Bahasa, Satu Kisah: Analisis Perbandingan Kosakata dalam Film Animasi pada Zaman Dahulu Musim Kelima
DOI:
https://doi.org/10.31004/obsesi.v8i6.6220Keywords:
Perbandingan Kosakata, Bahasa Indonesia-Melayu, Film AnimasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan kosakata antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu dalam rangka pengayaan kosakata serta pemahaman perbedaan dan persamaan penggunaan kata-kata dalam kedua bahasa tersebut. Strategi penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan linguistik kontrastif. Perbandingan kosakata pada penelitian ini sangat esensi untuk memperluas pengetahuan tentang perbedaan dan persamaan ragam bahasa, keakuratan dalam memilih dan menggunakan kosakata dan membantu masyarakat untuk memahami pesan yang disampaikan agar lebih mudah dipahami. Penelitian ini berfokus pada animasi audio-visual “Pada Zaman Dahulu†musim kelima tahun 2020. Data yang dianalisis meliputi perbandingan kosakata seperti ayam dan semut, beruang dan lebah, serta kucing dan harimau. Film ini sangat direkomendasikan bagi anak-anak karena didukung oleh percakapan dengan terjemahan dialek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan tiga poin utama dalam perbandingan kosakata, yaitu 7 kata dengan bentuk yang sama, 1 kata dengan bentuk mirip, dan 34 kata dengan bentuk yang berbeda. Secara keseluruhan, ditemukan 42 kata yang memiliki makna yang sama namun digunakan secara berbeda dalam bahasa Indonesia dan Melayu. Temuan ini memberikan dampak positif bagi anak-anak untuk menambah wawasan tentang variasi kosakata kedua dialek dan dapat memperkaya pemahaman kosakata yang tepat dalam konteks komunikasi.
Downloads
References
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif . Makassar: Cv. Syakir Media Press.
Alek. (2021). Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa. Jakarta: Cv. Mutiara Galuh.
Asmarita, A., Dedi, F. S. O., & Rohana. (2022). Analisis Kontrastif Kosakata Bahasa Indonesia Dan Bahasa Malaysia Pada Film Animasi Upin Dan Ipin 3 Episode Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Stkip Pgri Bandar Lampung, 4(2), 1534–1541.
Ediwarman, E. E., & Syahwardi, S. F. (2023). Analisis Kontrastif Kosakata Bahasa Indonesia Dan Bahasa Malaysia Dalam Film Animasi Pada Zaman Dahulu. Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 7(2), 193. https://doi.org/10.30651/lf.v7i2.18059
Erwina, E. (2021). Analisis Perbedaan Makna Dasar Kata Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Malaysia (Analysis Of Word Basic Meaning Differences In Indonesian And Malaysian Language). Sawerigading, 27(1), 117-125. https://doi.org/10.26499/sawer.v27i1.892
Febriyana, M., & Dwinta, S. (2021). Perbandingan Kosa Kata Bahasa Malaysia dan Bahasa Indonesia dalam Film Animasi Kartun Upin dan Ipin Channel TV Nasional. In International Conference on Malay Identity.1(2), 56-61.
Hasanudin, M. I. W., Azlizan, M. A. A., & Jamian, M. N. (2021). Cerita Rakyat Bawang Putih Bawang Merah Versi Malaysia & Indonesia: Perbandingan Latar Budaya. Jurnal Wacana Sarjana, 5(3), 1-21.
Indonesia, T. R. K. B. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 725.
Isnah, E. S., Suyatno, & Subandiyah, H. (2022). The Effect Of Digital Literacy On Language Ability In Higher Education: Experience From A Developing Country. Journal Of Higher Education Theory And Practice, 22(11), 215–222.
Isnah, E. S., Suyatno, Subandiyah, H., Suhartono, Pairin, U., & Darni. (2022). Cross-Cultural Narratives In Literature For Children: A Cyber Semiotics Analysis. Proceedings Of The International Seminar On Language, Education, And Culture (Isolec 2021), 612(Isolec), 91–95. https://doi.org/10.2991/assehr.k.211212.017
Kamsir, R. Z. (2020). Analisis Kontrastif Dalam Pembelajaran Bahasa (Kajian Antara Konsonan-Vokal Pada Huruf Hijaiyah Dan Alpabet Indonesia). Ijs : Jurnal Pendidikan Dan Sosial Islam, 2(1), 24–30. https://doi.org/10.2564/js.v2i1.18
Misdawati, M. (2019). Analisis Kontrastif Dalam Pembelajaran Bahasa. A Jamiy: Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 8(1), 53-66. Http://dx.doi.org/10.31314/ajamiy.8.1.53-66.2019
Mulia Ningsih, I., & Solihat, I. (2023). Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia (B1) Dengan Bahasa Betawi (B2) Berdasarkan Interferensi Tataran Leksikal. Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(9), 976–983. https://doi.org/10.59141/japendi.v4i9.2210
Pratama, S., Yanti, I., & Nurchotimah, E. S. (2023). Analisis Perbandingan Fonologi Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu dalam Kartun Upin Upin. Fonologi : Jurnal Ilmuan Bahasa Dan Sastra Inggris, 1(4), 234–241. https://doi.org/10.61132/fonologi.v1i4.224
Sa’adah, N., Mufid, A., & Bahris, N. A. (2024). Inovasi Pembelajaran Era Digital Untuk Siswa Sekolah Dasar. 2(4), 82–91. https://doi.org/https://doi.org/10.61722/jipm.v2i4.219
Shamila. (2018). Ensiklopedia Bahasa Dan Sastra Indonesia. Klaten: PT. Intan Pariwara.
Sintia Pratama, Irna Yanti, & Erva Siti Nurchotimah. (2023). Analisis Perbandingan Fonologi Bahasa Indonesia Dan Bahasa Melayu Dalam Kartun Upin Upin. Fonologi : Jurnal Ilmuan Bahasa Dan Sastra Inggris, 1(4), 234–241.
Subandi. (2011). Qualitative Description As One Method In Performing Arts Study. Harmonia, 11(2), 173–179.