Abstract


Kebudayaan Suku Madura yaitu apabila anak perempuan menikah tidak boleh meninggalkan rumah orang tua. Kondisi ini membuat pengasuhan secara otomatis beralih kepada nenek. Dampak negaitif pengasuhan nenek yaitu mayoritas menggunakan pola pengasuh permisif berdampak kecenderungan anak menarik diri dan tidak mampu untuk berteman dengan teman sebayanya. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara pola pengasuhan nenek dengan kemandirian anak usia dini suku Madura. Menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel adalah anak usia dini (4-6 tahun)  sebanyak 41 orang dan nenek yang mengasuhnya berjumlah 41 orang. Menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yaitu kuesioner. Analisis data univariat dan distribusi frekuensi, analisis bivariate dengan chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas nenek menerapkan pengasuhan permisif kepada cucunya sehingga cucu yang diasuhnya memiliki kemandirian dengan tingkat rendah. Keterbatasan dari penelitian ini adalah pada saat penelitian, mayoritas nenek pengasuh kurang memahami bahasa Indonesia dikarenakan bahasa setiap hari yang digunakan adalah bahasa lokal yaitu bahasa Madura


Keywords


pola pengasuhan nenek; kemandirian; anak usia dini; suku madura