Abstract


Dalam era digital ini, budaya perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Sayangnya, banyak yang merasa kurang tertarik pada pembelajaran budaya lokal, terutama di tengah dominasi game online. Penelitian ini bertujuan menghadirkan solusi dengan mengintegrasikan inovasi media pembelajaran berbasis budaya Sasambo dan Augmented Reality (AR). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan data deskriptif yang akurat. Fokusnya adalah mengembangkan media pembelajaran AR berbasis budaya Sasak, Samawa, Mbojo di Nusa Tenggara Barat. Konsep pengembangan mencakup sejarah rumah adat, adat istiadat, pakaian adat, dan makanan khas dalam format tiga dimensi. Hasil dan implikasi dari penggunaan media ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar anak-anak terhadap budaya lokal, mengingat interaksi langsung dengan perangkat ponsel mereka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa konsep inovatif ini dapat meningkatkan pemahaman budaya sejak dini, dan diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan serta minat generasi muda terhadap warisan budaya Indonesia.


Keywords


Augmented Reality; Budaya Sasambo; Media Pembelajaran

Refbacks

  • There are currently no refbacks.