Abstract
Anak autis memiliki kesulitan dalam membangun interaksi dan mempertahankan interaksi dengan orang lain seperti kontak mata dan atensi. Mengupayakan perkembangan keterampilan bahasa dan sosial anak autis sangat penting untuk memberikan makna pada setiap keinginan dan kebutuhan yang dimiliki oleh anak tersebut dengan cara humanis, sehingga kegiatan menyenangkan saat dilakukan. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan subjek tunggal yaitu anak perempuan usia 4 tahun 7 bulan yang didiagnosis sebagai penyandang ASD dan kegiatan dilakukan 20 sesi pertemuan. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung dan wawancara semi terstruktur dengan orang tua . Melalui analisis statistik deskriptif, hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan bahasa dan sosial komunikasi pada anak autis, tampak anak memiliki kesadaran lingkungan lebih baik, memiliki inisiatif membangun interaksi dengan lingkungan, lebih aktif dan partisipatif dalam pembelajaran serta menunjukkan keceriaan dalam setiap kegiatan. Hanya saja keterbatasan dalam penelitian ini adalah keterlibatan orang tua untuk melanjutkan kegiatan di rumah belum konsisten.