- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Mengenal Sistem Pendidikan pada Masyarakat Tradisional Sunda-Baduy
DOI:
https://doi.org/10.31004/obsesi.v8i1.5749Keywords:
sistem pendidikan, Masyarakat Baduy, modernisasiAbstract
Sistem pendidikan Masyarakat Baduy menjadi sorotan dalam konteks kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Artikel ini membahas bahwa meskipun Masyarakat Baduy umumnya memiliki keengganan terhadap pengaruh modernisasi dan pendidikan formal dari luar, sistem pendidikan mereka terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari, mencerminkan nilai-nilai lokal yang kuat. Pendidikan di Masyarakat Baduy diintegrasikan dengan upacara adat, ritual keagamaan, dan praktik-praktik kehidupan tradisional, memberikan penekanan pada pemertahanan tradisi, budaya, dan nilai-nilai unik mereka. Meskipun demikian, Masyarakat Baduy menghadapi tantangan pendidikan akibat penolakan terhadap masuknya sistem pendidikan formal yang mengikuti standar nasional dan internasional. Kendala ini termasuk keterpencilan geografis, ketidaksetujuan terhadap nilai-nilai modern, dan keterbatasan sumber daya. Meskipun terlibat dalam pendidikan non-formal, akses ke pendidikan formal tetap menjadi isu penting yang perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan perkembangan Masyarakat Baduy.
Downloads
References
Adimihardja, K. (2000). Orang Baduy di Banten Selatan: Manusia air pemelihara sungai, Jurnal Antropologi Indonesia.
Ayushandra, V., Sri Wuryastuti, S. (2022). Integrasi Kearifan Lokal Baduy pada Pengembangan Bahan Ajar Modul IPA dalam Menanamkan Nilai-Nilai Konservasi Lingkungan.
Feri. P. (2006). Kehidupan Berkelanjutan Masyarakat Suku Baduy. Bintari (Bina Karta Lestari) Foundation Indonesia.
Garna, Y. (1993). Masyarakat Baduy di Banten, dalam Masyarakat Terasing di Indonesia.
Hernawan, Isnendes, R., Kurniawan, E. (2017). Idiom Baduy Sebagai Cara Pandang Kearifan Lokan Dalam Harmonisasi Kesembangan Kosmos.
Isnendes, R. (2013). Struktur dan Fungsi Ngalaksa dalam Perspektif Pendidikan Karakter. (disertasi). Bandung: Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana UPI.
Norma Laili. I, (2014). Pemberdayaan Masyarakat Suku Baduy melalui Program Keaksaraan Fungsional Berbasis Masalah.
Permana, C.E. (2001). Kesetaraan gender dalam adat inti jagat Baduy, Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sridayanti, A. (2017). Pendidikan dan Suku Baduy. Bidik Utama. https://bidikutama.com/akademik/opini/pendidikan-dan-suku-Baduy