- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Faktor Dominan terhadap Kejadian Stunting Balita
DOI:
https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.4419Keywords:
asi eksklusif, asupan nutrisi kurang, balita, berat badan rendah, stuntingAbstract
Stunting merupakan gagal tumbuh disebabkan kekurangan intake gizi kronis sehingga tubuh menjadi pendek. Permasalahan stunting berdampak buruk karena memengaruhi fisik, fungsional tubuh serta meningkatkan morbiditas. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor dominan stunting pada balita di Desa Palasari Kecamatan Ciater. Metode penelitian yang terapkan yaitu kuantitatif dengan pendekatan retrospektif, melibatkan balita yang mengalami stunting di Desa Palasari Kecamatan Ciater dengan teknik sampling menggunakan sampling jenuh (n=30). Instrumen yang digunakan yaitu lembar food recall dan kuesioner faktor stunting yang diisi oleh orang tua atau wali balita terpilih sebagai responden, kemudian melalui proses analisis data univariat. Penelitian ini menunjukkan hasil 67% balita berjenis kelamin laki-laki, 23% balita memiliki riwayat berat badan-rendah, 37% memiliki riwayat penyakit infeksi. Sebanyak 33% balita memiliki asupan energi kurang dan 53% memiliki asupan protein yang kurang. Kemudian 40% balita tidak mendapatkan ASI eksklusif, 57% ibu dan 50% ayah memiliki tingkat pendidikan rendah dan 70% keluarga balita memiliki status ekonomi rendah.
Downloads
References
Adani, F. Y., & Nindya, T. S. (2017). Perbedaan Asupan Energi, Protein, Zink, dan Perkembangan pada Balita Stunting dan non Stunting. Amerta Nutrition, 1(2), 46. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6225
Angkat, A. H. (2018). Penyakit Infeksi dan Praktek Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam. Jurnal Dunia Gizi, 1(1), 52. https://doi.org/10.33085/jdg.v1i1.2919
Arnita, S., Rahmadhani, D. Y., & Sari, M. T. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Upaya Pencegahan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 7. https://doi.org/10.36565/jab.v9i1.149
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Stunting Dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 11(1), 61. https://doi.org/10.20473/mgi.v11i1.61-69
Dewi, I. A., & Adhi, K. T. (2016). Pengaruh Konsumsi Protein Dan Seng Serta Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Pendek Pada Anak Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida Iii. Gizi Indonesia, 37(2), 36–46. https://doi.org/10.36457/gizindo.v37i2.161
Djauhari, T. (2017). Gizi Dan 1000 Hpk. Saintika Medika, 13(2). https://doi.org/10.22219/sm.v13i2.5554
Ernawati, A. (2020). Gambaran Penyebab Balita Stunting di Desa Lokus Stunting Kabupaten Pati. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 16(2), 77–94. https://doi.org/10.33658/jl.v16i2.194
Fadhilah, E. A., Suryanto, & Muryanto. (2022). Analisis Pengaruh Prevalensi Stunting, Kemiskinan Dan Peran ASI Eksklusif Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Program Studi Ilmu Pemerintahan, 1, 257–263. http://repository.unigal.ac.id/handle/123456789/1201
Fatimah, N. S. H., & Wirjatmadi, B. (2018). Tingkat Kecukupan Vitamin A, Seng Dan Zat Besi Serta Frekuensi Infeksi Pada Balita Stunting Dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 13(2), 168. https://doi.org/10.20473/mgi.v13i2.168-175
Firdanti, E., Anastya, Z., Khonsa, N., & Maulana, R. (2021). Permasalahan Stunting Pada Anak Di Kabupaten Yang Ada Di Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Indra Husada, 9(2), 126–133. https://ojs.stikesindramayu.ac.id/index.php/JKIH/article/view/333
Ginting, K. P., & Pandiangan, A. (2019). Tingkat Kecerdasan Intelegensi Anak Stunting. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(1), 47–52. https://doi.org/10.37287/jppp.v1i1.25
Hidayat, M. S., & Pinatih, G. N. I. (2017). Prevalensi Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidemen Karang Asem. E-Jurnal Medika, 2(1), 1– 5. http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/1371
Himawati, E. H., & Fitria, L. (2020). Hubungan Infeksi Saluran Pernapasan Atas dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia di Bawah 5 Tahun di Sampang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 1. https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.1-5
Humas Litbangkes. (2021). Angka Stunting Turun di Tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.litbang.kemkes.go.id/angka-stunting-turun-di-tahun-2021
Kemenkes, R. I. (2018). Cegah Stunting, itu Penting (P. D. D. Informasi & K. K. RI (eds.)). Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes R I. (2019). Pencegahan Stunting Pada Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
Kemenpppa. (2020). Pandemi Covid-19, Stunting Masih Menjadi Tantanagn Besar Bangsa. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2929/pandemi-covid-
Khoiriyah, H. I., Pertiwi, F. D., & Prastia, T. N. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2019. Promotor, 4(2), 145. https://doi.org/10.32832/pro.v4i2.5581
Lusiani, V. H., & Anggraeni, A. D. (2021). Hubungan Frekuensi Dan Durasi Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kebasen Kabupaten Banyumas. Journal of Nursing Practice and Education, 2(1), 1–13. https://doi.org/10.34305/jnpe.v2i1.374
Maulidah, W. B., Rohmawati, N., & Sulistiyani, S. (2019). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Ilmu Gizi Indonesia, 02(02), 89–100. https://doi.org/10.35842/ilgi.v2i2.87
Media Indonesia. (2022). Gerakan Melawan Stunting Halopuan Digelar Di Ciater Subang. Mediaindonesia.Com. https://mediaindonesia.com/nusantara/467628/gerakan-melawan-stunting-
Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery, 5(3), 268–278. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.art.p268-278
Musyayadah, & Adiningsih, S. (2019). Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dan Frekuensi Diare Dengan Stunting Pada Balita di Kampung Surabaya The Relationship Between Family Food Security and The Frequency of Diarrhea Among Stunted Toddlers in Kampung Surabaya. Amerta Nutrition, 3(4), 257–262. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i4.2019.
Nasution, D., Nurdiati, D. S., & Huriyati, E. (2014). Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(1), 31–37. https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/18881
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science, 6(1), 1–10. https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730
Nurmalasari, Y., Anggunan, A., & Febriany, T. W. (2020). Hubungan Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulantingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan Di Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya Tahun 2019. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(2), 205–211. https://doi.org/10.33024/jkm.v6i2.2409
Olsa, E. D., Sulastri, D., & Anas, E. (2018). Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 523. https://doi.org/10.25077/jka.v6i3.733
Permenkes No. 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia [JDIH BPK RI], Pub. L. No. 28, Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (2019).
Pibriyanti, K., Suryono, & Luthfi, C. A. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Darussalam Nutrition Journal, 3(2), 1. https://doi.org/10.21111/dnj.v3i2.3398
Purnamasari, M., & Rahmawati, T. (2021). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24-59 Bulan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 290–299. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.490
Rachman, R. Y., Nanda, S. A., Larassasti, N. P. A., Rachsanzani, M., & Amalia, R. (2021). Hubungan Pendidikan Orang Tua Terhadap Risiko Stunting Pada Balita: a Systematic Review. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(2), 61–70. ttps://doi.org/10.31004/jkt.v2i2.17900
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Rahman, F. (2015). Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 10(2), 67–73. https://doi.org/10.21109/kesmas.v10i2.882
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253
Sahitarani, A. S., Paramashanti, B. A., & Sulistiyawati. (2020). Kaitan Stunting Dengan Frekuensi dan Durasi Penyakit Infeksi Pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Journal of Nutrition College, 9(3), 202–207 ,. https://doi.org/10.14710/jnc.v9i3.26952
Sari, E. M., Juffrie, M., Nuraini, N., & Sitaresmi, M. N. (2016). Protein, Calcium and Phosphorus Intake of Stunting and Non Stunting Children Aged 24-59 Months. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(4), 152–159. https://doi.org/10.22146/ijcn.23111
Savita, R., & Amelia, F. (2020). Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 8(1), 1. https://doi.org/10.32922/jkp.v8i1.92
Siregar, S. H., & Siagian, A. (2021). Hubungan Karakteristik Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Anak 6 – 24 bulan di Kabupaten Langkat. Tropical Public Health Journal, 1(1), 1–8. https://doi.org/10.32734/trophico.v1i1.6049
Soekatri, M. Y. E., Sandjaja, S., & Syauqy, A. (2020). Stunting Was Associated with Reported Morbidity , Parental Education and Socioeconomic Status in 0.5-12-Year-Old Indonesian Children. International Journal of Environment Research and Public Health, 17(17), 6204. https://doi.org/10.3390/ijerph17176204
Swarinastiti, D., Hardaningsih, G., & Pratiwi, R. (2018). Dominasi Asupan Protein Nabati Sebagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 2-4 Tahun. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 1470–1483. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/21465
UNICEF. (2021). Levels and trends in child malnutrition UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates Key findings of the 2021 edition. World Health Organization. https://www.who.int/publications/i/item/9789240025257
Wahdah, S., Juffrie, M., & Huriyati, E. (2016). Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 6-36 bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics, 3(2), 119. https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(2).119-130
Wahyuni, D., & Fitrayuna, R. (2020). Pengaruh sosial ekonomi dengan kejadian stunting di desa kulau tambang kampar. Preportif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 20–26. https://doi.org/10.31004/prepotif.v4i1.539
Widayanto, M. T. (2019). Edukasi Kesehatan Bagi Ibu Dan Calon Ibu Sebagai Upaya Pencegahan Masalah Stunting Di Desa Jatiadi Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Jurnal Abdi Panca Mara, 1(1), 10–14. https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v1i1.476
Yanti, N. D., Betriana, F., & Kartika, I. R. (2020). Faktor Penyebab Stunting pada Anak: Tinjauan Literatur. Real in Nursing Journal, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.32883/rnj.v3i1.447
Zogara, A. U., & Pantaleon, M. G. (2020). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(02), 85– 92. https://doi.org/10.33221/jikm.v9i02.505