Abstract
Rendahnya tingkat kemampuan motorik halus kepada anak yang terjadi pada anak usia dini merupakan faktor yang melatar belakangi dilaksanakan penelitian, hal ini terjadi karena adanya hambatan yang disebabkan kurangnya variasi pembelajaran yang dilaksanakan guru, terdapat anak yang masih kurang rapi ketika kegiatan menggunting dan mewarnai, hal ini menyebabkan belum berkembang secara optimal motorik halus anak. Dilaksanaknanya penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan usap abur terhadap kemampuan motorik halus anak. Metode dalam penelitian ini menerapkan metode Kuantitatif yang berbentuk Quasy Eksperimen. Adapun variabel yang akan diteliti adalah kemampuan motorik halus anak dengan subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi, kemudian pada penelitian ini juga menggunakan analisis data berupa uji normalitas, homogenitas, hipotesis. Sesuai dengan hasil perhitungan uji-t menggunakan SPSS didapatkan hasil Sig(2-tailed) sebesar 0,01<0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan usap abur memiliki pengaruh terhadap kemampuan motorik halus anak.